Untuk pengisi libur, Anda bisa mencoba mengunjungi Sentra Kerajinan Kain Tenun Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Jepara. Kita akan bisa melihat langsung proses pembuatan kain tenun dan berbelanja kain tenun aneka warna dan fungsi yang dijual di toko di sepanjang jalan desa.
Perjalanan menuju desa tersebut tidak terlalu sulit karena posisi sentra industri tersebut yang berada di pinggir jalan utama menuju Jepara. Jika tidak menggunakan kendaraan pribadi, perjalanan dapat dimulai dari Terminal Terboyo, Semarang, dengan menumpang bus jurusan Semarang-Jepara. Setelah sekitar satu jam berkendara, kita bisa minta diturunkan di gapura desa dengan motif tenun bertuliskan “Selamat Datang di Sentra Tenun Troso”.Lalu perjalanan bisa dilanjutkan dengan menumpang angkutan pedesaan berwarna biru jurusan Pecangaan-Bugel-Jepara. Angkutan yang mangkal di sebelah utara kompleks Walisongo dan Pasar Pecangaan itu berangkat dari Pecangaan, melewati Desa Troso yang di kanan-kirinya terdapat unit-unit produksi dan penjualan kain tenun.
Tidak terlalu sulit untuk menemukan perajin tenun yang sebagian besar bengkelnya berada di dalam gang kampung. Kita bisa mengikuti suara berisik yang ditimbulkan oleh alat tenun bukan mesin (ATBM). Kita juga dapat melihat dari benang-benang yang dijemur di depan rumah perajin. Mereka pun dengan ramah akan mempersilakan Anda untuk melihat proses produksi.
Jika berminat, kita pun bisa membeli hasil kerajinan langsung dari perajin. Tentu, bakal ada selisih harga dengan kain tenun troso yang dijual di toko-toko di pinggir jalan desa.
Proses panjang
Seperti dijelaskan oleh Wawan Kurniawan (25), salah satu perajin, dari benang hingga menjadi lembaran kain sedikitnya diperlukan empat proses pengerjaan. Proses dimulai dari menter atau mewarnai. Dalam proses ini, benang diwarnai sesuai keinginan untuk kemudian dijemur. Berikutnya, proses spul atau benang digulung kecil. Proses ketiga, benang dicucuk atau dipasang ke alat tenun bukan mesin. Proses yang terakhir adalah penenunan.
Walaupun bersifat industri rumah tangga, kain tenun troso tersebut telah membawa harum nama Indonesia hingga ke penjuru dunia.
Tenun troso dikenal di Australia, Jepang, Kanada, hingga Amerika. Menurut Norhuda (38), salah seorang perajin, pada saat krisis ekonomi global memukul sektor kerajinan tidak terkecuali mebel jepara, para perajin kain tenun troso malahan tidak terpengaruh. Konsumen di luar negeri tetap banyak yang mencari tenun troso akibat penurunan stok di negaranya karena banyak produsen yang tutup terkena dampak krisis.
Satu hal yang menarik, para perajin di Troso juga menyediakan kain tenun dengan motif berbagai daerah seperti motif toraja dan lombok. Dengan begitu, kita pun tidak perlu jauh-jauh ke Lombok atau Toraja jika ingin mendapatkan tenunan bermotif khas daerah tersebut.
Karenanya, datang saja ke Troso, opo wae ono….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar